Sabtu, 31 Januari 2009

"MUJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK"

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee , USA . Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!

Mami, … aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.

Mami, … aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.

Mami, … aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta

Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.

Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia d ice gat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster…. suster tak mau tahu; ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya … lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring “… You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey …” Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

You never know, dear, How much I love you. Please don’t take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, … terus Michael! teruskan sayang! … bisik ibunya … The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands … dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur … I’ll always love you and make you happy, if you will only stay the same … Sang adik kelihatan begitu tenang … sangat tenang.

Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan … adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai … lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan “How much I love you”.

Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil “Michael” untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.

Note:
Kadang hal-hal yang menentukan, dalam diri orang lain …
Datang dari seseorang yang kita anggap lemah …
Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan …

Celoteh “Abang Beca”

” Duh jaman sakieu nya Teh, sagalateh mani ararawis, pusing abdimah mana titadi hese pisan penumpang, mana boga anak opat, keur biaya sakolana oge mani matak lieur, can daharna, can jajanna mangkaning beas oge beuki mahal, kumaha atuh nya, ripuh pisan geuningan” ………

Terjemahan bebasnya :

“Duh jamani gini ya Mba, segala macam pada mahal, pusing saya, mana dari tadi susah dapat penumpang, mana anak punya empat, biaya sekolahnya juga bikin pusing, belom buat makan, buat bekal jajan padahal beras makin mahal, gimana ya susah banget rasanya..dst”….

Dan celotehannya masih terus berlanjut ya kira-kira untuk perjalanan 500 meter lebih dikit dengan kecepatan sedang bahkan sering mendekati kecepatan nol (karena mesti berhenti akibat macet)…..gw malah cuma denger prolognya to, karena endingnya juga ga akan jauh2 dari mengeluh tentang ” segala sesuatu yang serba sulit dalam hal ekonomi tentunya” karena kemudian gw sibuk dengan pikiran sendiri ttg hal itu:

Pikiran pertama hati gw berkata “Emang gw pikirin Bang, tahu hari gini jaman susah, siapa suruh punya anak empat atau jangan2 poligami (kan dah biasa tuh tukang beca nyandung), semua orang namanya cari duit ya susah, lagian masalah ini bukan cuma milik Abang doang, semua orang juga sama, atau jangan2 curhat begini supaya ongkosnya ditambahin ya, ah jangan2 sebenarnya boong lagi” ya itu pikiran sinis dan jahat gw mendengar celotehannya yang bernada putus asa, jengkel, menarik simpati dan memelas.

Tapi kemudian sisi lain pikiran gw jg kasih pendapat ” Iya bang ga usah ditanya soal kayak gini, semua orang tahu ekonomi ini susah, tapi sebenarnya tidak untuk semua orang kok, banyak juga yang kaya (yang sepertinya ga terpengaruh tuh ma harga2 yang semakin mahal) dan diantara mereka tidak semua peduli kepada orang macam kita yang makin hari makin berat memikul beban hidup tapi ya namanya hidup memang begitu, ada kaya ada miskin, ada senang ada susah, dan semuanya sudah hukum alam, bukankah tak akan disebut kaya kalau ga ada si miskin (teringat lagu rhoma irama :) ), sabar aja lah, nikmati hidup”.

Terlepas dari motifnya apa, tapi habis itu gw mikir gimana caranya ya gw bisa tambahin ongkosnya biar tapi tidak terkesan kasih cuma2 akhirnya gw baru buka suara “Oh ya Bang ke depan deh dikit lagi ntar saya tambahin” dan dengan nada riang gembira Si Abang beca menyahut ” Iya Mba” .

Ya akhirnya gw kasih ongkos dua kali lipatnya, bukannya gw sok baik, ya hitung-hitung gw kasih jasa atas curhatannya karena gw jadi punya ide buat nulis dan jadilah postingan ini.

Based on true story

Arti Persahabatan

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABATMU

Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu